Ketika Makanan Menjadi Sebuah Obsesi
Jumat, 22 Oktober 2010
Seseorang penderita gangguan makan baik itu anorexia atau bulimia sangatterobsesi dalam mengontrol konsumsi makanan, kebiasaan makan dan berat badannya. Kelainan tersebut sangat serius dan menghinggapi lebih dari 3 persen remaja wanita tetapi jarang dijumpai pada laki-laki. Kelainan dalam bentuk yang lebih ringan diperkirakan terjadi umum pada gadis usia sekolah, sering pada anak usia 9/10 tahun.
Bagaimana gejala anorexia?
* Kehilangan berat badan sebagai akibat menghindar untuk makan meskipun perut merasa lapar.
* Bayangan yang salah tentang tubuh mereka. Ia merasa gemuk meski orang lain mengatakannya kurus.
* Ketakutan berlebihan menjadi gemuk dan kehilangan kontrol berat badan.
* Terobsesi dengan olahraga.
* Kecurigaan akan makanan dan banyak mengumpulkan majalah diet dan masakan.
Bagaimana gejala bulimia?
* Penderita mengkonsumsi makanan berkalori tinggi ketika mereka merasa kehilangan kontrol dan merasa tidak percaya akan dirinya sendiri.
* Untuk mengkompensasi konsumsi makanan yang berlebih dan menghindari naiknya berat badan, penderita merangsang untuk muntah atau minum obat pencahar secara berlebih.
Apa efek dari gangguan Makan?
Efek fisik dapat menjadi serius dan jika diabaikan dapat berakibat fatal.Perlu penanganan segera jika ditemukantanda-tanda awal.
Baik anorexia maupun bulimia dapat membuat gangguan kesehatan seperti:
* Kegagalan ginjal.
* Infeksi saluran kencing dan kerusakan usus besar.
* Dehidrasi (kurang cairan tubuh),konstipasi (susah buang air besar) atau diare.
* Kejang, kaku otot dan keram.
* Gangguan pencernaan menahun.
* Tidak haid atau haid menjadi tidak teratur.
* Kekakuan pada organ-organ tubuh.
* Malnutrisi (kurang gizi).
Efek dari kurang gizi antara lain:
* Tidak tahan terhadap dingin.
* Rambut di tubuh dan kepala rontok dan pertumbuhannya terganggu.
* Tidak mampu berpikir secara jernih dan rasional.
0 komentar:
Posting Komentar