Seni Tradisi Kontemporer
Kamis, 11 November 2010
Tradisi merupakan gambaran sikap atau perilaku manusia yang telah berproses dalam jangka waktu yang lama dan diajarkan secara turun-temurun dari nenek moyang (dari kakek-nenek-ke bapak-ibu ke anak-cucu), Tradisi merupakan kecenderungan untuk berbuat dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan (attitude). Tradisi (bahasa latin: traditio, “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, dan waktu yang sama.
Pengertian tradisi ini, hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan oleh karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Selain itu, tradisi juga dapat diartikan sebagai kebiasaan bersama dalam masyarakat manusia, yang secara otomatis akan mempengaruhi aksi dan reaksi dalam kehidupan sehari-hari para anggota masyarakat itu (Rendra, 2002).
Kontemporer
Kontemporer itu artinya kekinian atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi saat ini dan tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Kontemporer merupakan sesuatu yang mengkini dan mengikuti alur zaman, sedemikian ini seperti sekarang saat kita membaca inipun adalah waktu yang kontemporer.
Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme barat” (Wikipedia bahasa indonesia, wkipedia bebas).
Jadi, pengertian tradisi kontemporer adalah sesuatu yang berangkat dari apa yang sudah ada (tradisi) yang sudah terbentuk dari suatu proses yang lama, yang berkembang karena adanya suatu pengaruh-pengaruh kekinian atau gaya kontemporer dengan inovasi-inovasi baru namun sama sekali tidak menghilangkan sisi tradisi itu sendiri, termasuk juga kesenian.
Kesenian tradisi yang sarat akan keindahan (aesthetic) yang mengutamakan rasa yang dalam untuk memahaminya dan ketika ia mendapat sentuhan dari seni yang bersifat kontemporer atau kekinian, maka tradisi akan berkembang dengan sendirinya, karena adanya respon eksternal dan dalam hal ini adalah menambah kekayaan seni yang diwadahi dengan cara pandang kontemporer dalam bentuk yang baru yakni tradisi kontemporer, maka seni tradisi pun menjadi berkembang melewati batas yang monoton dan menjadi seni yang dinamis, mengikuti arus mengalirnya zaman yang semakin modern dan maju ini.
Perkembangan pesat dialami seni tradisi kita di masa sekarang ini dikarenakan banyak orang yang mau membenahi seni tradisi untuk menjadi lebih maju dan mampu bersaing dengan seni modern saat ini. Seni tradisi dapat dikatakan monoton karena belum ada orang yang menyentuh dan berani melakukan tindakan pembaruan tehadap bentutk maupun isinya. Seni tradisi menunggu dan berharap seseorang mau melakukan perubahan dan menjadikan sesuatu yang baru sehingga membuat tradisi menjadi dinamis dan berkembang.
Pengertian tradisi ini, hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan oleh karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Selain itu, tradisi juga dapat diartikan sebagai kebiasaan bersama dalam masyarakat manusia, yang secara otomatis akan mempengaruhi aksi dan reaksi dalam kehidupan sehari-hari para anggota masyarakat itu (Rendra, 2002).
Kontemporer
Kontemporer itu artinya kekinian atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi saat ini dan tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Kontemporer merupakan sesuatu yang mengkini dan mengikuti alur zaman, sedemikian ini seperti sekarang saat kita membaca inipun adalah waktu yang kontemporer.
Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme barat” (Wikipedia bahasa indonesia, wkipedia bebas).
Jadi, pengertian tradisi kontemporer adalah sesuatu yang berangkat dari apa yang sudah ada (tradisi) yang sudah terbentuk dari suatu proses yang lama, yang berkembang karena adanya suatu pengaruh-pengaruh kekinian atau gaya kontemporer dengan inovasi-inovasi baru namun sama sekali tidak menghilangkan sisi tradisi itu sendiri, termasuk juga kesenian.
Kesenian tradisi yang sarat akan keindahan (aesthetic) yang mengutamakan rasa yang dalam untuk memahaminya dan ketika ia mendapat sentuhan dari seni yang bersifat kontemporer atau kekinian, maka tradisi akan berkembang dengan sendirinya, karena adanya respon eksternal dan dalam hal ini adalah menambah kekayaan seni yang diwadahi dengan cara pandang kontemporer dalam bentuk yang baru yakni tradisi kontemporer, maka seni tradisi pun menjadi berkembang melewati batas yang monoton dan menjadi seni yang dinamis, mengikuti arus mengalirnya zaman yang semakin modern dan maju ini.
Perkembangan pesat dialami seni tradisi kita di masa sekarang ini dikarenakan banyak orang yang mau membenahi seni tradisi untuk menjadi lebih maju dan mampu bersaing dengan seni modern saat ini. Seni tradisi dapat dikatakan monoton karena belum ada orang yang menyentuh dan berani melakukan tindakan pembaruan tehadap bentutk maupun isinya. Seni tradisi menunggu dan berharap seseorang mau melakukan perubahan dan menjadikan sesuatu yang baru sehingga membuat tradisi menjadi dinamis dan berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar