Mengunyah Makanan Tak Perlu Hingga 32 Kali
Minggu, 12 Desember 2010
Mengunyah yang lama hingga makanan lembut adalah baik untuk pencernaan. Selama ini orang banyak yang terpaku pada anggapan mengunyah makanan yang baik selama 32 kali. Tapi sebenarnya tak perlu mengunyah hingga 32 kali. Bayangkan seperti apa jadinya makanan yang dikunyah 32 kali? Bentuknya seperti bubur karena terlalu halus, sudah tidak ada rasa alias hambar dan malah membuat orang enek (ingin muntah). Seseorang tak perlu mengunyah hingga 32 kali tapi cukup sebanyak 10-12 kali setiap kali suap. Memang jumlah ini bervariasi pada setiap orang, tergantung dari ukuran makanan, jenis kelamin, usia dan faktor lainnya yang mempengaruhi produksi air liur. Tapi mengunyah sebanyak 12 kali cukup bisa ditoleransi oleh sistem pencernaan.
Kegiatan mengunyah adalah memecah molekul makanan yang besar menjadi partikel yang lebih kecil yang membuat proses pencernaan menjadi baik. Mengunyah adalah proses kontak antara makanan dengan air liur yang ada di mulut. Kontak makanan dengan air liur tidak hanya membantu melumasi makanan sehingga lebih mudah ditelan dan melewati kerongkngan, tapi enzim yang terdapat di dalam air liur berkontribusi terhadap proses pencernaan. Enzim di dalam air liur ini membantu memecah ikatan kimia di dalam makanan menjadi lebih sederhana yang biasanya ditandai dengan munculnya rasa asam.
Jadi jika makanan yang kita kunyah sudah berasa asam atau rasa dari makanan itu tidak lagi seperti rasanya yang semula maka makanan tersebut sudah bisa ditelan. Jadi proses mengunyah ini tak perlu sampai 32 kali, tapi tidak kurang dari 10-12 kali agar makanan tidak membebani usus.
Bagaimana pun ketika makan orang diharapkan menikmati setiap makanan yang dikunyahnya, yaitu dalam hal tekstur, rasa dan juga aroma dari makanan yang masuk ke dalam mulutnya sebelum ditelan. Contohnya saat orang makan sandwich, selama ia masih bisa membedakan tekstur dan rasa dari selada, roti dan ayam maka teruslah mengunyah, lalu mulailah menelan saat semua rasa tersebut hilang atau tak bisa dibedakan.
Jika seseorang mengunyah terlalu cepat, maka makanan tersebut sudah tertelan sebelum enzim dari air liur yang membantu memecah molekul makanan keluar. Selain juga membuat perut cepat terasa kenyang. Tapi makanlah dengan mengunyah yang cukup dan menikmatinya sehingga tubuh bisa memberikan sinyal ke otak kapan asupan makanannya sudah cukup dan menghindari makan berlebihan yang bisa memicu obesitas.
Sumber : DetikHealth
Kegiatan mengunyah adalah memecah molekul makanan yang besar menjadi partikel yang lebih kecil yang membuat proses pencernaan menjadi baik. Mengunyah adalah proses kontak antara makanan dengan air liur yang ada di mulut. Kontak makanan dengan air liur tidak hanya membantu melumasi makanan sehingga lebih mudah ditelan dan melewati kerongkngan, tapi enzim yang terdapat di dalam air liur berkontribusi terhadap proses pencernaan. Enzim di dalam air liur ini membantu memecah ikatan kimia di dalam makanan menjadi lebih sederhana yang biasanya ditandai dengan munculnya rasa asam.
Jadi jika makanan yang kita kunyah sudah berasa asam atau rasa dari makanan itu tidak lagi seperti rasanya yang semula maka makanan tersebut sudah bisa ditelan. Jadi proses mengunyah ini tak perlu sampai 32 kali, tapi tidak kurang dari 10-12 kali agar makanan tidak membebani usus.
Bagaimana pun ketika makan orang diharapkan menikmati setiap makanan yang dikunyahnya, yaitu dalam hal tekstur, rasa dan juga aroma dari makanan yang masuk ke dalam mulutnya sebelum ditelan. Contohnya saat orang makan sandwich, selama ia masih bisa membedakan tekstur dan rasa dari selada, roti dan ayam maka teruslah mengunyah, lalu mulailah menelan saat semua rasa tersebut hilang atau tak bisa dibedakan.
Jika seseorang mengunyah terlalu cepat, maka makanan tersebut sudah tertelan sebelum enzim dari air liur yang membantu memecah molekul makanan keluar. Selain juga membuat perut cepat terasa kenyang. Tapi makanlah dengan mengunyah yang cukup dan menikmatinya sehingga tubuh bisa memberikan sinyal ke otak kapan asupan makanannya sudah cukup dan menghindari makan berlebihan yang bisa memicu obesitas.
Sumber : DetikHealth
0 komentar:
Posting Komentar